Pernah merasa kantuk berat tak tertahankan saat mengemudi? Tak terasa kita sempat tidur tiba-tiba, padahal masih pegang stir. Fenomena tersebut dinamakan microsleep, yaitu kondisi mengantuk tiba-tiba dalam durasi yang singkat, sekitar satu detik hingga dua menit. Durasi bisa lebih lama jika kita memasuki fase tidur. Biasanya disertai pula hentakan kepala yang keras sebagai tanda kalau kita sudah ketiduran.

Tidur singkat microsleep sering terjadi saat kita melakukan pekerjaan rutin, seperti bekerja di depan layar laptop atau saat mengendarai kendaraan. Kelelahan fisik menjadi faktor utama menjadi penyebab kantuk microsleep. Penelitian yang dilakukan oleh AAA Foundation for Traffic Safety menemukan bahwa 16,5 persen kecelakaan fatal diakibatkan pengemudi yang mengantuk. 

Kondisi Saat Terjadi Microsleep

Otak memang mematikan sementara sebagian aktivitasnya saat kita merasa mengantuk. Fase ini dinamakan tidur lokal, saat bagian tubuh yang lain masih terjaga namun otak tidak berfungsi penuh. Sementara saat microsleep, terjadi fase tidur lokal yang lebih dalam, sehingga otak mematikan seluruh aktivitas dan menunggu tubuh mengembalikan kesadaran.  Gejala berikut akan muncul saat kita mengalami microsleep, yaitu: kehilangan fokus, tatapan kosong; kepala tersentak tiba-tiba; hilang kontrol tubuh sehingga menjatuhkan kepala; mata mengedip lebih lambat; tidak mendengar suara sekitar; tidak ingat aktivitas yang dilakukan sebelum terjadi tidur singkat.

Tentu kondisi tubuh seperti ini akan berakibat fatal jika terjadi pada kita saat mengendarai mobil, sehingga bisa mengakibatkan kecelakaan. Hal ini harus kita hindari agar microsleep tidak terjadi pada diri kita.

Penyebab Munculnya Tidur Singkat Microsleep

Halodoc menulis bahwa ada empat penyebab yang diduga bisa meningkatkan resiko mengalami tidur singkat ini, yaitu:

  1. Mengalami gangguan tidur

Gangguan tidur seperti insomnia dan sleep apnea mengakibatkan menurunnya kuantitas dan kualitas tidur. Sehingga bisa membuat kita mengalami microsleep saat siang hari.

  1. Bekerja dengan shift malam

Bekerja shift malam membuat tubuh harus beradaptasi dengan jam biologis tubuh. Sebuah studi yang dimuat di Proceedings of National Academy of Sciences pada 2015 menunjukkan resiko pada pekerja shift malam meningkat 37,5%. 

  1. Ada hutang tidur

Jika tidur malam kurang dari 6 jam, membuat kita memiliki hutang tidur yang bisa saja digantikan melalui tidur singkat sewaktu-waktu. Untuk itu penting agar tidur malam yang cukup dan lelap. 

  1. Menjalani pengobatan

Beberapa obat memiliki efek samping mengantuk. Jika kita memiliki kebiasaan tidur yang kurang dan mengalami efek samping tersebut, tentu akan menambah resiko terjadinya microsleep.  

Kiat Menghindari Microsleep

Sangat mengkhawatirkan jika kita mengalami tidur singkat saat mengemudi, untuk itu sebaiknya kita menghindari munculnya hal tersebut dengan cara: Pertama, tidur yang cukup sekitar 7-9 jam sebelum mengemudi; Kedua, jika mengemudi saat perjalanan panjang, usahakan beristirahat setiap dua jam atau setiap 160 KM; Ketiga, setel radio, musik favorit, atau ajak ngobrol dengan penumpang lain agar tetap konsentrasi; Keempat, konsumsi kopi atau vitamin 30 menit sebelum berangkat, dan yang terakhir  segera menepi dan berhenti jika terasa mengantuk berat saat perjalanan. Tidur sejenak 5-10 menit cukup membuat anda segar kembali

Tidur singkat bisa saja terjadi tiba-tiba, namun kita bisa menjaga tubuh kita agar tetap fit dan penuh konsentrasi saat mengendarai mobil. Dengan menjalani kebiasaan hidup sehat tentu menurunkan resiko untuk kita terkena microsleep. Jaga kesehatan dirimu salah satunya dengan merawat mobil kesayangan.